Aplikasi Office mungkin aplikasi komputer terpopuler. Ya tanpa aplikasi ini, kita tidak bisa bekerja untuk berbagai jenis aktifitas. Teru...


Aplikasi Office mungkin aplikasi komputer terpopuler. Ya tanpa aplikasi ini, kita tidak bisa bekerja untuk berbagai jenis aktifitas. Terutama orang yang bekerja di kantor. Apapun itu. Buat surat, dokumen laporan. Bahkan digunakan untuk belajar dasar aplikasi di sekolah-sekolah. Penulis, sudah pasti apalagi jurnalis. Semua orang familiar dengan aplikasi yang satu ini. Atau tepatnya paket aplikasi Office ini. Kita terbiasa menggunakan aplikasi keluaran Microsoft. Ya dong taunya word, excel, dan power point. Padahal Paket dari Microsoft Office itu banyak banget lho! ada Microsoft publisher, database, project, visio dan masih banyak lagi. Yang disebutkan di awal itulah yang paling sering mayoritas manusia menggunakannya. Ya kembali lagi sesuai kebutuhan juga sih. 

Kebanyakan dari kita para pengguna aplikasi Microsoft itu kurang referensi. Bahwa tidak harus Microsoft Office. Ya balik lagi Microsoft adalah produk aplikasi berbayar, ber lisensi yang mana kita harus membayar untuk bisa menggunakannya. Secara legal. Tapi karena mahalnya paket Office itu jadilah mayoritas kita menggunakan Office Microsoft bajakan dengan mencari kode cracknya untuk mengaktifasi Officenya. Tidak sedikit yang bermasalah ketika terdeteksi oleh online. Maka habislah. Officenya Microsoft ini jadi non aktif otomatis. Pekerjaan kitapun terhambat. Belum lagi untuk mengaktifkan dengan crack, antivirus sudah mendeteksi aplikasi crack tersebut sebagai virus. 

Padahal saat ini sudah ada banyak bahkan aplikasi office gratisan. Dan tidak kalah fungsinya dari Microsoft. Saya menggunakan WPS Office. Ya secara mengejutkan, tampilannya nyaris seperti kembarannya Microsoft. Jadi tidak sulit menggunakannya, dan istilah dalam menu bar nya iconnya cenderung sama persis! kabar baik bukan? ukuran filenya pun tidak besar. Memang paket officenya hanya tiga jenis. wps Document, Spreadsheet ( excel ), dan Presentation ( power point ). Dan juga berfungsi sebagai pembaca file PDF.
Mirip kan?

Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tetap bertahan di aplikasi yang memaksa kita untuk repot mencari crack demi menikmati aplikasi berlisensi. Sudah saatnya menggunakan aplikasi yang resmi, apalagi gratis. Biasa disebut aplikasi free software atau opensource software. Ayo beralih ke yang tidak mainstream. Bukan promosi ya. CMIIW



Kerjakan soal-soal berikut! Jelaskan apa itu Topologi Jaringan dan jelaskan masing-masing jenisnya! Buatlah sebuah email baru bagi yang b...

Kerjakan soal-soal berikut!
  1. Jelaskan apa itu Topologi Jaringan dan jelaskan masing-masing jenisnya!
  2. Buatlah sebuah email baru bagi yang belum memiliki, kemudian kirim email kosong ke : ashri83@gmail.com dengan subjek nama masing-masing ( bagi yang sudah punya, kirim email langsung ).
  3. Buatlah slide presentasi mengenai jenis Topologi Jaringan ( pilih salah satu saja ). Kirim lewat email. Beri nama file dengan nama masing-masing.
Selamat belajar dan sukses!

Bacalah baik-baik perintah di bawah ini : Kirimkan email kosong dengan subjek nama masing-masing ke email saya : ashri83@gmail.com  Bag...

Bacalah baik-baik perintah di bawah ini :

  1. Kirimkan email kosong dengan subjek nama masing-masing ke email saya : ashri83@gmail.com 
  2. Bagi yang tidak memiliki email, silahkan buat baru dan pastikan password tidak dilupakan.
  3. Bagi yang sudah mengirimkan email, buatlah sebuah blog dengan akun gmail yang sudah ada. ( Blogger ).
  4. Setelah blog dibuat, Isilah dengan sebuah Postingan perkenalan diri.
  5. Jika masih bingung, jangan malu bertanya!

Apa hanya saya calon ayah yang kuatir akan perkembangan anak nantinya? normalkah? Muncul banyak pikiran ketika istri mulai mengandung. B...


Apa hanya saya calon ayah yang kuatir akan perkembangan anak nantinya? normalkah? Muncul banyak pikiran ketika istri mulai mengandung. Banyak hal yang akhirnya membuat saya untuk memikirkan ini. Saya akan menjadi seorang ayah dari bayi milenial. Artinya dia akan hadir di dunia ini yang penuh dengan tantangan yang berbeda. Perkembangan zaman yang begitu cepat. Mungkin dia tidak akan mengalami masa-masa bahagia ayahnya dulu sebelum hadirnya gadget, internet, dan segala kemudahan seperti saat ini. Saat dimana dulu kami bermain dengan teman-teman di lapangan bermain. Atau main ke rumah teman. Paling canggih di masa dulu itu tren video games. Masih 32 bit. Belum ada ponsel apalagi smartphone yang bahkan dulu hanya bisa disaksikan di serial Star Trek, itupun tampilannya masih sangat jauh dari saat ini. Hanya teknologi teleportasi saja mungkin yang belum tercipta. 

Kekuatiran itu semakin lama semakin menjadi-jadi. Wajarkah? Saya kuatir anak saya nantinya tumbuh dengan dekapan internet, gadget, games yang bahkan memiliki batas usia. Padahal hanya games permainan digital ada peruntukannya. Permainan yang sesuai umur. Yang saat ini sedang hangat dibicarakan. Bahkan untuk mainan saja kita harus teliti memberikan kepada anak kita. Saya kuatir anak nanti mudah sakit akibat kurang gerak akibat berdiam diri terpaku pada layar laptop atau smartphone, atau tablet. Kuatir melihat tayangan di televisi yang tidak mendidik. Mengkultuskan super hero rekayasa. Kuatir  tidak suka membaca buku. Lebih memilih menonton video. Walaupun menonton itu tidak sepenuhnya buruk. Tergantung apa yang dia lihat. 



Control orang tua dalam hal ini saya, harus lebih intensif tanpa membuat anak merasa dibatasi gerakannya. Mungkin cara pertama yang akan saya dan istri lakukan adalah tidak memperlihatkan gadget di depan anak saat usia nol bulan sampai dia sekolah. Sulit mungkin ya tapi ini demi tumbuh kembang anak yang sehat dan kondusif. 
 
Digital Parenting, ternyata ada istilah baru dan menarik. Ini yang saya butuhkan. Bagaimana mendidik anak di dunia serba digital ini. Dengan tidak mengabaikan bahwa keberadaan dunia digital ini tidak bisa tidak dihadapi. Tantangan semakin besar. Dan tidak bisa disamakan zaman saya kecil dulu. Beda problemnya. Mungkin cara paling bijak pertama adalah bahwa orang tua zaman now ini harus menerima dulu bahwa teknologi informasi memang sudah zamannya saat ini. Bukan melarang anak untuk menggunakannya. Tapi bagaimana kita bisa mengatur bagaimana cara penggunaannya secara benar. Dan itu semua harus dimulai dari saya sebagai orang tua. Bagaimana memperlakukan gadget itu tidak lebih sebagai alat komunikasi. Tidak ketergantungan. Minimal tidak terlihat ketergantungan gadget di depan anak kita. Menjadi orang tua di era teknologi informasi ini harus smart and wise. Jadi orangtua tidak boleh malas membaca dan mencari ilmu dari manapun.  

Menjadi orangtua itu juga sekaligus menjadi pendidik. Sekolah pertama anak itu ya di rumah. Di keluarga. Maka perlu persiapan dan pembelajaran bersama istri dan keluarga terdekat yang lain. Menjadi orangtua itu sebuah pekerjaan dan tugas yang terus menerus, berkelanjutan. Sekaligus menjadi guru, psikolog, dan dokter untuk anak-anak. Maka ilmu parenting itu sangat penting. Kalau perlu orangtua harus mengikuti event-event seminar tentang parenting dan sejenisnya. Ini adalah investasi dunia akhirat. Tidak main-main. Sulit, tapi bisa dan harus dilakukan. 

Penulis juga berharap tulisan singkat nan sederhana ini bisa menjadi awal bahan diskusi kita  nantinya.Terutama  bagi yang sudah lebih dulu dan berpengalaman mengasuh anak. Belajar dan terus belajar. Disini saya harus menjadi pendenganr yang baik. Mau belajar tanpa rasa gengsi misalnya jika diberi masukan oleh pasangan yang lebih muda dari kita. Karena belajar itu tidak memandang usia berapa yang dapat diambil pelajarannya. Saya sangat terbuka menerima semua masukan dari pembaca yang tentunya sudah punya pasangan sah. So ... lets educate each other. Terima kasih

Ya! sejak internet lahir di kehidupan dan dirancang oleh Sir Tim Berners Lee, internet salah satu penemuan terbesar dalam sejarah umat manus...

Ya! sejak internet lahir di kehidupan dan dirancang oleh Sir Tim Berners Lee, internet salah satu penemuan terbesar dalam sejarah umat manusia terus berkembang. Mengapa judulnya demikian? karena semua website, aplikasi berbasis web, sampai saat ini di awali dengan html ( Hyper Text Markup Language). HTML adalah standar bahasa yang digunakan untuk menampilkan document web. 
  • Mengontrol tampilan dari web page dan contentnya.
  • Mempublikasikan dokumen secara online sehingga bisa diakses.
  • Membuat online form yang bisa digunakan untuk menangani pendaftaran, transaksi secara online.
  • Menambahkan objek-objek seperti image, audio, video dan juga java applet dalam dokumen HTML.
Untuk membuat dokumen atau file HTML diperlukan dua aplikasi yaitu browser dan teks editor. Browser merupakan software yang di install di mesin client atau komputer pengguna yang berfungsi untuk menterjemahkan tag-tag HTML menjadi halaman web. Browser yang sering di gunakan biasanya Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome, Safari, Opera, UC Browser, dan masih banyak yang lainnya.
Teks Editor  program yang digunakan untuk membuat dokumen HTML, ada banyak HTML editor yang bisa kita gunakan diantaranya: Notepad , Notepad++, Sublime Text dan lain-lain.




HTML terdiri dari tag-tag. Kalau dalam bahasa pemrograman kita mengenal code, maka pada HTML kita mengenal yang namanya tag.
Contoh tag HTML adalah <html>, <head>, <body>, <title>, <img> dan lain-lain.Tag HTML tidak bersifat case sensitive. <BODY> sama dengan <body>.

Bentuk umum penulisan tag html adalah:

<ELEMENT ATTRIBUTE = value>
Dimana:
  • Element - nama tag
  • Attribute - atribut dari tag
  • Value - nilai dari atribut
Contoh:
<body bgcolor =lavender >

Struktur HTML Dokumen   

Dokumen html bisa dibagi menjadi tiga bagian utama: <html>, <head>, dan <body>

<html>

<head>

 </head>

<body>

  </body>

</html>







Setiap dokumen html harus diawali  dan ditutup dengan tag HTML
<html> ---> </html>

Tag html memberi tahu browser bahwa yang di dalam kedua tag tersebut adalah dokumen HTML.

Untuk mengetahui lebih lanjut silahkan unduh modul Pengenalan HTML disini 

Atau bisa juga lihat videonya tentang HTML berikut 

 





Pendidikan karakter seringkali kita dengar. Terutama di sekolah dan kurikulumnya. Begitu pentingnya pendidikan karakter. Karena dengan k...


Pendidikan karakter seringkali kita dengar. Terutama di sekolah dan kurikulumnya. Begitu pentingnya pendidikan karakter. Karena dengan karakter ini kita tahu dan mengerti bahwa sebagai orang Indonesia itu memiliki karakter yang baik. Cinta damai, ramah, dan gotong royong. Kita sebagai warga Negara Indonesia harus memiliki karakter keIndonesiaan.

Sebagai warga Negara Indonesia kita tidak hanya harus pandai dengan ilmu yang kita punya tetapi harus bisa bermanfaat dan mengimplementasikan untuk kepentingan masyarakat luas. Sehingga, saling tolong menolong yang merupakan karakter masyarakat kita tetap terjaga.
Dalam kehidupan yang serba modern dan ke Teknologi Informasi-an ini, rasa saling tolong menolong antar sesama memang tidak sepenuhnya berjalan. Terkadang, orang hanya mau menolong karena masih saudara sesama kerabat. Karena sama keyakinan. Karena sama satu organisasi atau kantor. Bisa juga karena sesama alumni sebuah institusi pendidikan. Dan lain-lain. Kondisi ini makin diperparah dengan masifnya berita bohong atau hoax, ujaran kebencian, dan hal provokatif lainnya di dunia maya.

Seolah tidak ada lagi filter atau saringan terutama bagi penerima informasi yang belum tentu benar itu dari kita pengguna sosial media dan sejenisnya. Hanya karena berbeda pandangan politik saja dapat menyebabkan permusuhan. Caci maki, dan komentar negatif dari warga net yang kita tidak tahu wujudnya. Tidak bertatap langsung. Hanya berani lewat sosial media. Kenyataan yang menyedihkan tapi begitu adanya. Sangat disayangkan.

Hanya karena berbeda agama, seseorang bisa melakukan persekusi. Hanya karena perbedaan ideologi bahkan ada yang melancarkan aksi teror dengan cara apapun. Dampak dari provokasi ini jelas sekali. Lagi-lagi kita sebagai masyarakat yang menjadi korban. Untuk urusan politik , oknum politik bisa menyewa jasa penyebar hoax dan kebencian untuk menjatuhkan lawan politiknya. Masyarakat kemudian menjadi terbelah dan saling berseberangan.

Dalam konteks demokrasi, perbedaan pilihan politik adalah hal yang biasa dan wajar. Kita tidak lagi hanya diberi pilihan yang sedikit. Ada banyak pilihan partai politik di luar sana yang justru membuat kita mencari tahu informasi. Yang tentunya harus kita pilih mana yang benar valid dan mana yang mengandung hoax. Jadilah warga Negara Indonesia yang cerdas. Yang menjadi persoalan adalah ketika perbedaan itu kemudian dijadikan untuk melakukan tindakan intoleran, menggalang massa untuk melakukan sesuatu. Perilaku inilah yang masih terjadi saat ini.

Media sosial seringkali digunakan untuk menyebarkan provokasi, hoax, dan ujaran kebencian. Akibatnya tidak sedikit generasi muda dan masyarakat menjadi korban provokasi dan informasi sesat di dunia maya. Masih rendahnya budaya membaca dan literasi di kalangan masyarakat, membuat informasi negatif itu mudah menyebar dan di telan mentah-mentah. Sedihnya, informasi sesat itu dianggap benar. Padahal informasi yang diyakini benar itu adalah informasi yang salah.

Mari kita saling mengingatkan. Kita adalah warga Negara Indonesia yang terdiri dari suku, agama, dan budaya yang berbeda-beda. Kita punya Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda tapi tetap satu jua. Namun dalam keragaman itu kita tetap satu : Indonesia! Ingat kita adalah Bangsa yang besar tapi bisa disatukan dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mana ada Negara di dunia ini yang dapat menyatukan kerajaan dari Sumatera sampai Papua menjadi NKRI?!. Mari kita bersyukur terlahir menjadi orang Indonesia.

Dalam perbedaan latar belakang tersebut, kita tetap bisa hidup saling berdampingan satu dengan yang lainnya. Hidup rukun damai dan gotong royong. Mulai saat ini mari kita saring apapun yang masuk ke dalam gadget kita. Media sosial kita. Setidaknya kita tidak ikut ikutan menyebarkan berita atau hal apapun yang berbau provokatif. Kita harus juga bisa menjadi penengah antar sesama kita jika berselisih pandangan politik atau apapun. Bisa jadi Tuhan meletakkan Indonesia di garis tengah Khatulistiwa sebagai tanda alam. Bahwa Indonesia harus menjadi Bangsa Penengah atas segala permasalahan Dunia.

By: Ashri Riswandi Djamil, S.Kom