![]() |
Menjadi guru bukan hanya mengajar, transfer ilmu pengetahuan saja. Tapi harus selalu haus dan lapar akan belajar. Karena belajar itu suatu keniscayaan. Dari kecil kita sudah belajar. Mulai belajar cara merangkak sampai bisa jalan. Hidup kita tak lepas dari yang namanya belajar. Maka aneh rasanya kalua ada orang yang malas belajar. Mungkin di pikirannya belajar itu hanya di sekolah. Belajar itu identik dengan buku. Padahal lebih dari itu semua. Kehidupan itu sendiri adalah tempat belajar. Kita sedang belajar di sekolah kehidupan. Bagaimana menghadapi segala tantangan yang ada. Bagaimana berusaha untuk bertahan hidup. Berada di zaman yang berbeda dari zaman waktu kecil dahulu.
Hari ini adalah zamannya era digital. Dulu ada istilah “Dunia dalam genggaman”. Hari ini telah terjadi. Dan ternyata begini rupanya. Semua bisa kita dapatkan dalam genggaman tangan. Artinya gadget yang kita miliki mampu melihat dunia dengan beberapa klik di smartphone atau ketikan di laptop kita. Dengan benda kecil di genggaman kita bisa melakukan apa saja. Mulai hal remeh sampai bekerja mencari penghidupan. Tergantung bagaimana si pemilik gadget ini memperlakukan alatnya. Apakah bermanfaat atau tidak. Sebagai guru sebagian besar ini adalah pembelajaran. Ya guru tidak lagi hanya ceramah di depan kelas. Hadirnya teknologi ini harus dimanfaatkan dengan baik dan bijak.
Pendidik atau guru harus segera belajar, beradaptasi dengan segala perubahan zaman. Mulai belajar menggunakan misalnya powerpoint untuk membuat slide pembelajaran yang di atur sedemikian rupa hingga menarik. Membuat video pembelajaran yang dapat diputar berulang-ulang oleh anak didik. Sehingga mereka bisa belajar di rumah. Sebuah keterampilan penting yang banyak kita anggap sepele dan abai adalah, bagaimana belajar cara belajar learning how to learn. Ini adalaj skill yang harus selalu diasah. Guru harus mengupgrade dirinya agar pembelajaran di kelas tidak monoton dan tidak selalu menyalahkan peserta didik.
Guru pembelajar harus selalu melekat di kepala kita sebagai pendidik. Bahwa guru terus dan terus belajar. Memperkaya diri dengan banyak membaca. Mengikuti pelatihan-pelatihan yang semakin hari semakin mudah diikuti berkat sistem daring. Yang dapat dilakukan dimana saja. Hanya saja guru harus pandai-pandai mengatur waktunya. Jadi tidak ada alasan lagi kurangnya sarana dan waktu. Sekarang kita bisa menghadiri seminar di luar negeri sekalipun. Belum lama ini Universitas Harvard salah satu kampus terbaik dunia mengadakan pelatihan selama enam bulan untuk guru informatika gratis, dibiayai kemendikbudristek. Bayangkan kita bisa merasakan ngampus di Harvard walaupun lewat daring. Tinggal mau atau tidak saja untuk berkembang dan menjadi lebih baik. Demi pendidikan Indonesia yang lebih baik. Salam satu blogger!
Tugas Pelatihan Membuat Blog aleepenaku.com
Kerren pa bisa menjadi bahan Reperensi yang baik untuk menambah wawasan tentang Belajar.
ReplyDeleteSukses dan terus berkarya. Terima kasih. Salam
Terima kasih sudah mampir, salam sehat dan bahagia selalu
DeleteMemang mantap..luar biasa
ReplyDeleteTerima kasih pak sukses selalu
DeleteRenungan semacam ini harus sering dilakukan dan juga ditularkan ke rekan-rekan guru lainnya. Agar tidak lupa, bahwa guru pada hakikatnya murid abadi. Jadi tak pernah berhenti belajar dan selalu haus akan pengetahuan.
ReplyDeleteterima kasih pak Ajun, sebagai guru masih banyak sekali kekurangan saya, maka harus terus belajar. salam sukses dan sehat pak
DeleteMantap pak..keren
ReplyDelete