pixabay.com   Menulis itu kemampuan literasi setelah membaca. Menulis disini berarti kemampuan menuangkan ide atau isi pikiran ke dalam bent...

Menulis Itu Gampang

pixabay.com

 

Menulis itu kemampuan literasi setelah membaca. Menulis disini berarti kemampuan menuangkan ide atau isi pikiran ke dalam bentuk karya tulis. Baik itu karya fiksi maupun non fiksi. Dengan atau tanpa teknik menulis tertentu. Karena setiap jenis tulisan berbeda teknik. Fiksi dan non fiksi sangat berbeda. Begitu juga di dalam tulisan non fiksi. Berbeda teknik menulis opini dan berita atau reportase. Untuk memulai menulis adalah hal yang sangat mudah sebenarnya. Hanya saja kebanyakan orang malas atau bingung untuk memulai. Harus memunculkan kemauan dan keinginan terlebih dahulu.

Setelah ada kemauan, mulailah menulis. Sesederhana itu. Ambil kertas dan pulpen lalu tulis apa yang ingin kita tulis. Atau menggunakan gadget apapun dan mulailah mengetik. Mainkan jari jemari di atas keyboard. Akan terjadi sebuah keajaiban disana. Ketika pikiran menghubungkan kedua tangan lalu ke jari-jari kita untuk menumpahkan semua isi dari kepala. 

Untuk memulai menulis harus suka dulu sebagai dasarnya. Kemudian tulislah apa yang ada di kepala. Apapun itu. Paling mudah mungkin curhat sesuatu hal yang sebenarnya kita kurang pede jika diungkapkan langsung kepada orang lain. Setelah terbiasa menulis isi pikiran, atau keresahan sendiri, coba menulis hal lain. Hal lain ini sebisa mungkin sesuatu yang disukai. Anda penyuka film? musik? politik? olahraga? Tulislah itu.

Menulis apa yang disukai pastinya lebih mudah karena suka. Sederhana bukan? namun kenyataannya tidak semudah itu juga. Karena penulis juga merasakan hal yang sama. Memang penulis suka nonton film. Membuat singkat cerita itu tidak mudah juga ternyata. Kesulitan terletak pada bagaimana kita meingkas cerita film yang panjang menjadi pendek. Namun semua itu bisa dilalui jika terbiasa. Maka berlatihlah, menulislah setiap hari. Penulis kagum pada seorang guru yang menjadi penulis karena terpaksa. Karena diminta Kiyainya, maka dia menulis dan sampai sekarang dia sudah menerbitkan buku, yang walaupun kebanyakan buku tersebut pesanan. Ya dia adalah penulis bayangan yang dalam dunia kepenulisan adalah hal yang biasa. Walaupun namanya tidak di cetak di sampul buku. 

Biasanya yang menggunakan jasa penulis bayangan ini orang-orang yang memang memiliki keilmuan tentang apa yang ditulis di bukunya. Hanya ada alasan tertentu mengapa mereka menggunakan jasa penulis bayangan yang tentunya profesional. Jadi kenalan penulis ini mengatakan bahwa menjadi penulis itu bukan hal yang sulit juga. Yang penting pede. Dan beliau menyarankan untuk tidak perlu takut untuk menulis. Tulis saja, gaskeun! 

Maka langkah awal yang mungkin dilakukan adalah dengan membuat akun blog sendiri. Gratis dan praktis. Mulai menulis setiap hari. Atau bisa juga menulis di platform khusus blogging seperti kompasiana.com, medium.com, dll. Penulis memilih untuk menulis di blogger.com karena alasan mudah dan terintegrasi dengan akun Google. Efektif!    

Mulai menulis setiap hari. Yang penting konsisten. Tak perlu harus jadi sebuah artikel. Ya idealnya memang satu hari satu artikel. Tapi semua itu akan lebih ringan jika dilakukan bertahap. Jika sudah sering menulis setiap hari, maka kita secara tidak sadar telah terbiasa. Dan manfaatnya mungkin tidak saat ini. Tapi suatu hari kebiasaan menulis ini akan berguna. Bagi yang akan kuliah misalnya. Menjadi terbiasa untuk menulis dengan kemampuan bahasa tulis yang baik. Sekedar menulis kata pengantar saja akan terasa mudah sekali. Minimal tidak terbebani di awal sebelum mulai menulis. Coba ingat-ingat ketika mulai menulis skripsi. Rasanya sulit untuk memulai. Mungkin sebagian mindset kita adalah bagaimana caranya copy-paste yang aman. Karena sebelumnya kita tidak pernah menulis apapun yang jadi kebiasaan. 

Setelah terbiasa menulis dan menulis, maka untuk sekedar menulis kata pengantar atau opini akan sangat ringan menulisnya. Tinggal bagaimana kita selalu meningkatkan kualitas tulisan dengan belajar teknik menulis. Apalagi menulis karya ilmiah seperti artikel ilmiah, jurnal penelitian, dan lain-lain. Beda dengan menulis fiksi. Tidak mudah juga, karena kita dituntut untuk memiliki daya imajinasi yang tinggi. Kreatifitas dalam menciptakan cerita yang memang buatan atau fiktif tapi menarik. Perbanyak membaca karya-karya fiksi dapat menjadi langkah awal sebelum memulai menulis fiksi. Baik itu cerita pendek, atau cerpen. Ada lagi pentigraf yaitu cerpen tiga paragraf. Penulis sendiri belum pernah menulis pentigraf. Selalu saja lebih panjang dari itu. Tapi menarik juga untuk dicoba. 

Menulis itu gampang. Jika kita sudah terbiasa menulis. Dengan menulis kita telah mengikat pengetahuan kita di sebuah media apapun. Sekarang kita bisa menyimpan tulisan sendiri di Google docs atau drive. Aman dan praktis. Sebagai orang yang suka menulis untuk diri sendiri, ada kepuasan tersendiri ketika tombol publish atau tayang di klik.  Tulisan ini bisa menjadi kekayaan intelektual. Semoga bermanfaat.

 

4 comments:

  1. Sip. Semoga saya juga bisa menerapkannya :)

    ReplyDelete
  2. bagus banget MR Ashri,saya juga kadang kalau lagi ada waktu kosong, kadang-kadang saya menulis curhatan saya di buku entah itu sewdih atau senang dan enggak cuma curhatan tapi saya juga mencoba untuk membuat cerita tapiiiii baru saya menulis beberapa lembar saya sudah kehabisan cerita yang mau saya tulis ....hemmmm.

    ReplyDelete